Thursday 2 July 2009

Sesuci Sinar Dhuha itu....


Demi matahari dan sinarnya di pagi hari
Demi bulan apabila ia mengiringi
Demi siang hari bila menampakkan dirinya
Demi malam apabila ia menutupi

Demi langit beserta seluruh binaannya
Demi bumi serta yang ada di hamparannya
Demi jiwa dan seluruh penyempurnaannya

Syahdu indah rangkap awal alunan Demi Matahari nyanyian kumpulan Snada... ternyata inspirasi kalam Allah surah ad-Dhuha...sinar itu masih memancarkan pancaran...terasa dingin sekalipun terik...sesegar hembusan syurgawi barangkali...tatkala matahari berjalan mendaki naik kaki langit jauh di ufuk timur...subhanallah...begitulah sunnatullah yang menjadikan ia terus memancar...

Sesungguhnya Engkau berkuasa untuk berbuat apa sahaja. Engkau menabirkan siang dengan malam. Dan malam pula Engkau berkuasa yang memasukkan waktu malam ke dalam waktu siang dan Engkaulah yang memasukkan siang ke dalam waktu malam.

KalamMu masih lagi berbicara... sebuah keagungan yang membuatkan diri2 ini kerdil dan hina... hanya mengharapkan keredhaanMu utk kami terus bernafas dalam ketaatan padaMu... dan kami bimbang diri kami dimurkai dalam ketaatan kami padaMu... tetapkanlah kami pada jalan yang lurus... yang padanya dilalui para nabiMu, solehin dan mereka yang mencintaiMu melebihi segalanya... Kami jua hanya hidup atas nikmat yang telah Engkau kurniakan pada selain kami...air-air hujan yang menitis menyuburkan tanaman dan segalanya... kami masih belum bisa mengalirkan air mata dan kesedihan atas kehinaan diri kami sendiri dihadapanMu...akibat dosa2 yang masih terbelenggu... kami ini seharusnya merasa malu... Engkau masih menurunkan nikmatMu atas kami tanda RahmanMu sekalipun tangan ini, hati ini, kaki ini penuh dengan lumpur dosa... Engkau tetap memberikan nikmatMu... dan kami takut nikmatMu itu hanyalah istidraj bagi kami... supaya kami terus tersenyum lena di hamparan dosa2 kami...na'uzubillah min zalik...

apa masih ada dhuha lagi esoknya untuk kami nikmati... atau cukup setakat hari ini dan tiada esok bagi kami... sekalipun ada sebelumnya, kami hanya melihat ia pergi, tanpa basah sejadah kami mensyukuri nikmatMu... tanpa beralun tasbih di tangan kami tanda kasih padaMu... kami biarkan dhuha pergi...mentari masih menangis melihat perlakuan kami... kata mentari, apa guna aku memancarkan sinar dhuha...sedihnya mereka itu bertambah lalai dengan dunia, lena di hamparan2 indah mengalahkan raja kaisar... langsung tidak tahu dhuha itu satu permulaan baru... sedang dhuha masih punya waktu...dan terus menunggu... tapi alunan hamdalah tanda syukur masih tidak kedengaran sekalipun sayup...mentari terus menangis...

Ya Allah, bahawasanya waktu dhuha itu waktu dhuhaMu, kecantikan itu kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu perlindunganMu.

Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah; jika ada di dalam bumi, keluarkanlah; jika sukar, mudahkanlah; jika haram, sucikanlah; jika masih jauh, dekatkanlah; berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang soleh..
Allah, Subhanallah … Allah, Subhanallah
Allah, Subhanallah … Allah, Subahanallah

Allah mengilhamkan sukma kefasikan dan ketaqwaan
Beruntung bagi yang mensucikan-Nya
Merugi bagi yang mengotori-Nya ... Subhanallah

No comments: