Friday, 3 July 2009

RentakTariHidup...


Hari ini aku masih terus bernafas. Bukan percuma nilai nafas ini. Ada tanggungjawab padanya. Terus lagi menghirup nikmat Allah ini dan betapa semestinya dan sewajibnya setiap makhluk itu bersyukur atasnya. Alhamdulillah. Kalimah yang ringan dipinggir bibir namun berat di sisi mizan Allah. Namun terus lagi alpa padaNya selagi nikmat itu belum ditarik, selagi nyawa masih utuh bersemadi nyaman merangkum jasad. Apa lagi yang perlu kutunggu, adakah sehingga nafas itu sudah tiba di halkum cuma atau terlambat nanti sehingga jasad ini bersemadi dibawah sana. Umur bukan jaminan bukan. Rentapan sang malaikat tidak menunggu walau sesaat. Hanya menuggu takdir Allah cuma. Lalu dia sang malaikat menjalankan tanggugjawab yang telah digalaskan padanya begitu sempurna sekali, penuh kepatuhan tanpa memberikan kesempatan. Kerana dia juga punya tugas untuk dilakukan. Dunia itu bukan sekadar dunia. Tetapi jambatan untuk ke destinasi cintaku. Bertemu dengan pertemuan yang telah dijanjikan. Itu janjinya. Dan aku sering lupa. Walau lorong gelap itu telah beberapa ku lalui, namun DIA masih memancarkan sinar, walau gelap jalan itu, masih ada cahaya yang membantu. Itu sifatNya dan aku terus lagi leka. Dengan hamparan dunia yang membuatkan hatiku buta tidak melihat dan tuli pada setiap kebesaranNya walaupun dekat sekali denganku.

Tarian sang sufi terus merentak. Rentaknya masih sama tapi ada kelainan pada wajahnya. Terus sugul sekalipun kaki menapak. Mencari rentaknya yang hilang dalam alunan zikir yang dalam dan panjang. Air matanya terus menitis. Basah janggutnya kerana deraian air mata itu. Rentaknya tidak perlahan dan tidak juga pantas. Sekadar cuma. Masih tidak ada sekelumit senyuman pada rautnya. Hanya muram dan suram pada kepekatan malam menghadap KEKASIHnya. Dahinya jelas
athar as-sujud, manifestasi sebuah cinta padaNya, merindu setiap ketika. Di pinggir malam itu dia duduk muram. Muhasabah satu retrospektif diri menilai sejauh dan sedalam mana rindu dan cintanya pada Allah. Hanya dibibir cuma atau sekadar melihat dan membiarkan cinta itu pergi? Hatinya hening sebening mentari yang baru menapak naik di kaki langit. Sedamai sinar dhuha yang turut bersedih. Dia masih lagi disejadah. Mengungkap kata cintanya. Kerana dia tahu Allah Maha Mendengar kalimah2 cintanya. Hatinya dulu juga pernah luka. Pernah walau sekali, yang pastinya sekali. Dan kali ini, darah seakan mengalir pada luka yang sama. Baru dia mengerti sejauh mana kasih dan rindunya pada Allah. Allah melihat kamu sebagaimana kamu melihatnya. Jauh sekali. Dalam kalbunya memohon maghfirah atas rentaknya dahulu. Rentak yang membuatkan dia terus asyik dan masyghul dalam kehinaan hati dan perasaan. Apakah itu namanya CINTA?

Thursday, 2 July 2009

SaatKompangDipalu


Segala puji bagi Allah yang telah menemukan dua insan dalam keadaan mereka itu berkasihan keranaNya lalu Dia himpunkan mereka dalam keadaan mawaddah malahan rahmah...

huhu... apa yang terlintas pada minda antum tentang entry itu... pastinya sebuah perkahwinan bukan? takkanlah mahu menulis tentang YB nak pecah tanah or majlis khatan beramai2... itulah realitinya...diri ini makin menginjak dewasa rupanya...rasanya baru lepas main konda-kondi (maaf bagi mereka yang tak pernah dengar)... memanjat pokok di kampung atau dimarahi ummi kerana mandi sungai... berebut tv dengan atok sebab setiap petang pasti aku mahu menonton siri Power Rangers kegemaranku dan Suria Baja Hitam aka Gaban....kucelikkan mata, kupasang telinga, dan kulakukan berulang kali...
SAHABATKU MAHU KAHWIN?!! (masih tidak percaya selepas membaca entry di blog seorang sahabatku)

somebody plzz wakes me up...huhu..itulah realiti hidup...aku masih mendaki tangga usia...dari satu anak tangga ke anak tangga yang lain dan aku tidak tahu pada anak tangga ke berapa akan ku berhentikan kaki ku..apakah masih jauh perjalananku atau sekadar beberapa anak tangga cuma... yang lebih penting, aku perlu siapkan diri pada setiap langkahan itu agar tidak tersadung pada jejak yang sama...pada shbtku yang akan berkongsi kasih selepas ini, mudah2an Allah hidupkan antum pada kebahagiaan penuh rahmah...

aku menunggu siapakah org pertama yang akan mengirimkan kad walimah padaku.... atau aku sendiri org pertama yang akan mengirimkannya pada mereka...only Allah have the answer... :-)

Sesuci Sinar Dhuha itu....


Demi matahari dan sinarnya di pagi hari
Demi bulan apabila ia mengiringi
Demi siang hari bila menampakkan dirinya
Demi malam apabila ia menutupi

Demi langit beserta seluruh binaannya
Demi bumi serta yang ada di hamparannya
Demi jiwa dan seluruh penyempurnaannya

Syahdu indah rangkap awal alunan Demi Matahari nyanyian kumpulan Snada... ternyata inspirasi kalam Allah surah ad-Dhuha...sinar itu masih memancarkan pancaran...terasa dingin sekalipun terik...sesegar hembusan syurgawi barangkali...tatkala matahari berjalan mendaki naik kaki langit jauh di ufuk timur...subhanallah...begitulah sunnatullah yang menjadikan ia terus memancar...

Sesungguhnya Engkau berkuasa untuk berbuat apa sahaja. Engkau menabirkan siang dengan malam. Dan malam pula Engkau berkuasa yang memasukkan waktu malam ke dalam waktu siang dan Engkaulah yang memasukkan siang ke dalam waktu malam.

KalamMu masih lagi berbicara... sebuah keagungan yang membuatkan diri2 ini kerdil dan hina... hanya mengharapkan keredhaanMu utk kami terus bernafas dalam ketaatan padaMu... dan kami bimbang diri kami dimurkai dalam ketaatan kami padaMu... tetapkanlah kami pada jalan yang lurus... yang padanya dilalui para nabiMu, solehin dan mereka yang mencintaiMu melebihi segalanya... Kami jua hanya hidup atas nikmat yang telah Engkau kurniakan pada selain kami...air-air hujan yang menitis menyuburkan tanaman dan segalanya... kami masih belum bisa mengalirkan air mata dan kesedihan atas kehinaan diri kami sendiri dihadapanMu...akibat dosa2 yang masih terbelenggu... kami ini seharusnya merasa malu... Engkau masih menurunkan nikmatMu atas kami tanda RahmanMu sekalipun tangan ini, hati ini, kaki ini penuh dengan lumpur dosa... Engkau tetap memberikan nikmatMu... dan kami takut nikmatMu itu hanyalah istidraj bagi kami... supaya kami terus tersenyum lena di hamparan dosa2 kami...na'uzubillah min zalik...

apa masih ada dhuha lagi esoknya untuk kami nikmati... atau cukup setakat hari ini dan tiada esok bagi kami... sekalipun ada sebelumnya, kami hanya melihat ia pergi, tanpa basah sejadah kami mensyukuri nikmatMu... tanpa beralun tasbih di tangan kami tanda kasih padaMu... kami biarkan dhuha pergi...mentari masih menangis melihat perlakuan kami... kata mentari, apa guna aku memancarkan sinar dhuha...sedihnya mereka itu bertambah lalai dengan dunia, lena di hamparan2 indah mengalahkan raja kaisar... langsung tidak tahu dhuha itu satu permulaan baru... sedang dhuha masih punya waktu...dan terus menunggu... tapi alunan hamdalah tanda syukur masih tidak kedengaran sekalipun sayup...mentari terus menangis...

Ya Allah, bahawasanya waktu dhuha itu waktu dhuhaMu, kecantikan itu kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu perlindunganMu.

Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah; jika ada di dalam bumi, keluarkanlah; jika sukar, mudahkanlah; jika haram, sucikanlah; jika masih jauh, dekatkanlah; berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang soleh..
Allah, Subhanallah … Allah, Subhanallah
Allah, Subhanallah … Allah, Subahanallah

Allah mengilhamkan sukma kefasikan dan ketaqwaan
Beruntung bagi yang mensucikan-Nya
Merugi bagi yang mengotori-Nya ... Subhanallah

Wednesday, 1 July 2009

kaki ku terus menapak, melangkah mencari ilmu..

lagi seminggu, tugas ku kembali bermula... walaupun sahabat2 yang lain sudah pun bergelar graduan dan ader yang sudah tersenyum mendapat kerja, aku masih di sini... Universiti Kebangsaan Malaysia, univ yang sememangnya aku impikan sejak aku dimatrik dulu...ntah kenapa aku memilih di sini (mb dekat dengan rumah kot -15 minit perjalanan dgn skuter MZ Moskito ku)..sampaikan sewaktu di matrik dulu, kat board bilik aku tampal, usah mimpi nak jejakkan kaki ke UKM if pointer tak lepas 3.00...tergelak mengenangkan 'kerajinanku' di KMPk dulu....alhamdulillah, dpt lah juga...first choice medic n second biomed, but lepas pegi HUKM taklimat program ngan En Nizam (kaunselor yang terlalu baik buatku..he was like a father for us), aku memadamkan hasratku n terus memilih biokimia n itu yang aku dapat... mb ader hikmahnyer...huhu

berbalik pada entry, tak kurang seminggu sbnrnyer nak balik ke ukm menempuh sisa2 waktu sebagai degree student...even sebenarnya aku telah pun bergelar graduan..tapi jalan ini yang ku pilih, semoga Allah menetapkan aku pada jalanNya...niat seperti sem2 yang lepas...nak balajo rajin2..but for the last semester nih, i've my plan...inilah peluang terakhir sebelum akan kembali ke sini mungkin sebagai master student plak....huhu...doakan lah yer kawan2..kepada kwn2 yang akan berkonvo, selamat berkonvo n dapat apa yang antum impikan..... letakkan segalanya pada Allah, di awal, pertengahan dan pengakhiran..Allah tak pernah mengecewakan....

ayuhai kaki, kala kau berhenti lelah berdarah dek jauh perjalanan....ku usap dengan tgn kesabaran..ku pujuk, inilah sunnah orang berjuang...teruskan langkahmu walau sepatumu telah penuh darah...ku pujuk, setiap titis darah itu ada nilai dan balasannya...aku pun terus menapak, melangkah di medan itu...bertemankan belikat kudrat dan akal minda serta bulat tekad semangat membuatkan ku terus berlari ke medan it
u... kerana ku tahu sekali ku berjalan pergi, perlu mantap kaki itu...perlu kejap diri itu mencari erti makna mengabdikan diri dalam ilmu... tanda aku bukan selamanya akan jahil tapi tidak ego dengan bijaksana... kerana nilai itu yang wajib kupegang...menjadi tunggangan perjalananku...beberapa kali aku tersadung, dan acap kali diri ku rebah, sehinggakan aku hanya mampu bertongkat pada harapanku kepada Allah...maka aku tersenyum pada ujian ini...aku pujuk diriku, Ya Allah, terima kasih atas ujian ini ..... Allah sedang berbicara padaku erti sabar dan ikhlas....

p/s: sahabat2 ku, doakan perjuangan dan perjalananku ini...